Rabu, Mei 12, 2010

Foto Jadulku




Aku tak tahu persis foto ini kapan tapi sekitar tahun 1984, sewaktu kelas iv di KMI pabelan, sebuah pondok di Desa Pabelan, Muntilan, Magelang. Lokasi fotonya di Sungai Pabelan dan waduk di desa pabelan. Kalau tak salah aku, Dwi Dara Dewi (jakarta), Suki Rosmiati (jakarta), Warningsih (pekalongan) dan Ianah (weleri) berada dalam satu kamar bernama Mentari. Entah siapa yang punya ide, sehingga kami bisa bermain-main di waduk ini. Melihat lamanya kami bermain sampai maghrib, menandakan jauhnya letak waduk dan waktunya pasti saat hari libur. Dulu, pas masa remaja yang mungkin termasuk ''nakal'', tak jarang juga kami kabur pada jam jam sekolah. Kalau melihat dari ekspresi kami yang penuh keceriaan ini, kami sangat menikmati jalan jalan tersebut. Untung kami bisa mengabadikan hal ini sebagai kenangan yang tak terlupakan di masa kami mondok dulu.

















Rabu, Mei 05, 2010

Demam Hula hop


lagi asyik ber fb-ria di kantor, tiba-tiba sms masuk di hpku.''Ma, kalau pulang beliin hula hop ya, ifa dah bisa memainkannya,'' kata ifa.''Lho kok udah bisa, kapan belajarnya?'' balasku.''Iya, ifa pinjam punya Nuha. Zaki juga udah bisa, ma,'' jawab ifa.
Dalam hatiku, cepat sekali anak-anak bisa mainkan hula hop yang memang ku lihat berjejer pedagang menjualnya beberapa waktu terakhir ini. Setiap hari ada saja anak-anak membeli mainan tersebut.
Karena agak malam, aku tak sempat membawakan hula hop yang dipesan Ifa. Ku pikir, pasti anak-anak sudah tidur karena malam itu aku menggantikan tugas teman yang sedang sakit, sehingga agak malam pulangnya. Ternyata dugaanku salah. Ifa masih menunggu. Kontan saja dia kecewa melihat aku tak membawakan hula hop. Tapi dia akhirnya bisa menerima karena sudah malam dan pedagang yang menjualnya sudah tak ada. ''Tapi besok pagi ya ma, biar ifa aja yang beli. Di depan ada kok yang menjualnya,'' tagih Ifa.
Aku agak heran, demam hula hop di mana-mana. Hampir semua anak membawa hula hop saat mereka bermain. Di sekolah Tk juga begitu. Pantesan anak-anak menagih kepada orangtuanya agar dibelikan hula hop.
Pas car free day, minggu pagi aku memang selalu menyempatkan diri untuk jalan pagi dan joging semampuku. Aku juga melihat anak-anak banyak sekali memainkannya di jalanan. Lebih heran lagi serombongan anak-anak pakaian seragam olahraga, semuanya membawa hula hop. E..nggak tahunya memang ada parade hulahop dalam memperingati harkitnas. Ratusan anak-anak TK dan SD mengikutinya. Melihat parade ini ada penyesalan di hati, kenapa aku tak membawa anak-anakku ikut jogging pagi ini? Pasti mereka suka dengan pertunjukan spektakuler itu.

Minggu, April 25, 2010

Jadi bulan-bulanan




Sabtu 24/4 kemarin, tim pro bisnis jadi bulan-bulanan tim lawan. Enam pemain yang seharusnya turun hanya ada tiga orang saja, aku, muri dan efan. Sementara lawan semuanya lengkap, bahkan banyak lagi yg lainnya. Dari pada kalah WO, kami yang cuma bertiga sepakat tetap main walau harus dibantai lawan. Babak pertama lawan menang 5-1. Babak kedua kami nyaris ambruk, penonton minta kami nyerah aja. Ya, akhirnya nyerah daripada jadi bulan-bulanan. Tapi aku merasa jadi benar-benar main sampai keringatan dan capek luar biasa. Biasanya anteng aja nunggu gawang lawan. Tapi permainan minggu kemaren aku berhasil menyumbang gol. Pas bola berada di kakiku dan langsung mengarah ke gawang, kebetulan kipernya jatuh, ya gol deh.. Untuk sementara aku tetap sebagai top skorer cewek dengan gol terbanyak 3 kali.
Sebentar lagi PWI cabang Riau mengadakan turnamen futsal antar media, putra dan putri. Kami sudah membuat tim dan akan berlatih supaya bisa menjadi pemenang, paling tidak tetap mempertahankan posisi kedua sewaktu turnamen futsal Chevron beberapa waktu lalu.


Senin, April 19, 2010

Berbagi Kebahagiaan


Salah satu media grup Kompas Tribun Pekanbaru merayakan hari jadinya yang
ketiga. Tribun juga membagi kebahagiaan mereka dengan mengunjungi redaksi
Riau Pos dengan membawa kue tart ulangtahun. Kedatangan Tribun dipimpin
langsung Pemimpin Redaksinya beserta beberapa awak redaksi dan disambut
Pemred Riau Pos bersama beberawa awak redaksinya pula di ruang rapat Riau
Pos. Acara cukup sederhana dengan menyanyikan lagu Selamat Ulang tahun dan
tiup lilin serta potong kue yang dinikmati seluruh awak redaksi yang berada
di kantor. Selamat Ulang Tahun Tribun Pekanbaru, semoga tambah jaya dan
mari bersama-sama kita mencerdaskan bangsa terutama di Bumi Lancang Kuning
tercinta ini.

Kamis, April 08, 2010

Pokoknya Denda, tu!!!




Dua weekend berturut-turut, aku, suami, dan dua anakku si sulung dan si bungsu menghabiskan sore jalan-jalan ke Mal SKA. Sengaja SKA yang kami pilih, sebab selain nyaman, jarak dengan rumah cukup dekat. Tak sampai dua kiloan. Sedangkan dua anakku lainnya, Ifa dan Zaki, masih sekolah. Mereka terpaksa kami tinggal.
Karena memang maunya jalan-jalan, kami menghabiskan waktu cukup lama di SKA. Sholat Ashar, Maghrib dan isya kami lakukan di mal ini yang menyediakan mushalla khusus perempuan di lantai dua dan laki-laki di lantai tiga.
Ngapain aja kok bisa selama itu? Yah..yang namanya lagi pengen jalan-jalan ada saja yang kami lakukan . Mulai dari pintu masuk kami langsung disambut bursa buku dan diskon 50 persen dari Mizan. Rasanya tak sanggup mengabaikan bookfair ini. lagsung saja masuk sambil melihat-lihat buku yang berkenan di hati. Akhirnya terbeli juga tiga buah buku.
Harganya memang relatif murah, bukunya juga bagus-bagus dan best seller. Terus keliling sambil diseret si bungsu di arena timezone. Main sebentar tak pake puas, sebab si kecil tak mau beranjak dari timezone tapi harus diakhiri. Lalu keliling mal. Pas lewat tempat karaoke keluarga, tergoda juga untuk bernyanyi ria agak satu jam. Kami berempat semuanya menyanyi. Untung dalam ruangan kedap suara. Tak ada yang bisa mendengar nyanyian kami. Entah musik lari atau suara yang tak pas, plus sumbang lagi! masa bodoh. Rasanya sudah seperti penyanyi ternama.
Pas pilih lagu yang enak untuk goyang, perasaan gatal-gatal bagian belakang biar segera berdiri dan bergoyang. Ya..dalam ruangan yang remang-remang akhirnya joget juga ngikuti irama. Entah berapa lagu yang sudah kami nyanyikan, tapi kok belum di off juga sampai saya harus keluar nanyain sama penjaganya, apakah waktu kami sudah habis atau belum.
Keluar karaoke kami Ashar-an dulu sesudah itu cari tempat makan. Pas lewat depan Papa Rons Pizza, si kecil minta mampir. Untung tadi pas masuk beli buku. So, pas nnggu pesanan bisa sambil baca_baca. Didukung tempatnya yang cukup nyaman, kami bisa sesantai mungkin. Menjelang maghrib baru keluar dan terus ke Hypermart. Biasalah di tempat ini setiap akhir pekan banyak tawaran belanja menarik. Sebagai IRT (Ibu Rumah Tangga), yang saya cari minyak goreng murah dan keperluan dapur lainnya yang lagi promosi. Nggak terasa sampai malam juga.
Sampai di rumah dua anakku yang ditinggal meradang. Mereka merajuk kenapa terus ditinggal. E...si kecil Mamnoor malah membisiki ke kakaknya kalau mereka habis makan pizza. Wah....bisa ditebak deh reaksi kakak dan abangnya, minta pizza juga malam itu. Terang aja nggak bisa. Sudah kecapaian. Biasalah..membujuk anak-anak pekan depan pasti dibawa. ''Oke, tapi sekarang harus beri kami jajan beli es krim,'' kata Ifa mulai mereda. ''Iya, pokoknya denda, tu,'' timpal Zaki. Lho.....????!!!!!






Senin, Maret 29, 2010

perayaan Ultah di Lapangan Futsal




Futsal sabtu (27/3) kemaren ada yang istimewa. Di pertengahan permainan semua berkumpul di lapangan untuk merayakan ulangtahun salah seorang pimpinan Riau Pos Group (CEO) H Makmur yang ke 43. Acara cukup heboh. Semua gembira walau masih tampak sisa-sisa kelelahan setelah bertandingan setengah babak. Apalagi sebelum memotong kue ultah, CEO berdoa demi kemakmuran dan kesejahteraan Riau Pos dan yang terpenting tahun ini mudaj-mudahan naik gaji. Pas poin ini semuanya teriak mengaminkan. Seru dan ceria banget. Jarang-jarang ada sebuah perusahaan yang rasa kekeluargaannya tingggi seperti ini. Rasanya pas main semua sama. Dari cleaning service sampai dirut. Tak berbeda. Mudah-mudahan suasana keakraban seperti ini terus kami rasakan hingga tahun-tahun berikutnya. Amin...






Selasa, Maret 23, 2010

FUTSAL CERIA RIAU POS 2010


FUTSAL CERIA RIAU POS 2010
Futsal ceria Riau Pos 2010 kembali lagi. Kali ini lebih seru. Kelihatannya panitia sudah adil. Para pemain cewek diberi waktu penuh, yang kemarin hanya diberi kesempatan cuma lima menit. Asyik..sekarang sudah bermain full. Walau masih terkesan pelengkap saja. Soalnya jumlah pemain cowok tetap saja lima orang. Kami punya aturan baru pemain jadi enam orang ditambah satu cewek. Biasanya setiap tim, meminta pemain cewek menunggu gawang. Kalau ada operan bola langsung saja disodok ke jaring lawan. Siapa yang top skorer di akhir turnamen nanti akan mendapat hadiah. Begitu juga cowok. Makanya kami para cewek Riau Pos semangat 45 ikut futsal, walau kami harus ganti-ganti juga sesama cewek. Soalnya di setiap tim ada cewek sekitar 3 atau 4 orang. Biar semuanya rata, semuanya harus turun ke lapangan. Caranya ya itu tadi harus gantian. Kebetulan ada dua sesi pertandingan. Futsal kali ini tetap berhadiah total Rp30 jutaan.

Rabu, Maret 10, 2010

Jogging di Masjid Agung





Paling asyik Sabtu sore jogging di halaman Masjid Agung Annur. Tempatnya cukup representatif. Hampir setiap pagi dan sore warga kota Pekanbaru memanfaatkan tempat ini. Tapi yang lebih banyak pada hari-hari libur. Yang datang pun multi etnis, karena memang disediakan untuk jogging atau sekedar berjalan kaki. Sudah beberapa pekan ini keluargaku menghabiskan waktu sore di sini. Bapaknya anak-anak sanggup lari beberapa kali putaran. Kalau aku tak sanggup lebih enjoy berjalan cepat. Yang penting keluar keringat. Walau kadang-kadang terganggu oleh bungsuku yang ingin mengiringi langkahku. Bayangkan sajalah anak umur empat tahunan berapa langkah bisa ikut jogging. Ya..ujung-ujungnya mengikuti kemauan si bungsu. Istirahat dan cari yang segar-segar.

Senin, Maret 08, 2010

Pramuka Menanam






Salah satu kegiatan kantor pramuka menanam yang diikuti oleh pramuka penegak dan singgalang se kota Pekanbaru. Usai acara foto bersama di depan Gedung Seni Idrus Tintin di komplek Bandar Serai Pekanbaru.
Melihat anak-anak pramuka singgalang dan penegak yang ikut kegiatan kantor ini, pikiranku langsung kembali puluhan tahun silam, saat aku masih sekolah di Pabelan. Apalagi mereka enerjik dan selalu riang. Tak henti-hentinya berkreasi, menyanyikan lagu-lagu gembira. Serasa aku berada diantara mereka...oh pabelan begitu banyak kenanganku di sana.




Rabu, Februari 24, 2010

Pesona Sungai Musi






Masjid Muara Ogan tempat makamnya seorang wali Allah di Sumatera Selatan. Di masjid ini ada saja orang (kadang dari luar palembang) yang berziarah di makam Kiyai Muara Ogan. Mereka tak lupa membawa sesaji berupa nasi putih dan telur. Kata penjaga makam, keluarga Ki Muara Ogan, nasi tersebut akan dimakan oleh anak cucu dan kalau berlebih akan diberikan kepada warga sekitar. Mereka yang datang kebanyakan minta didoakan macam-macam. Waktu saya di sana ada sebuah keluarga sambil membawa anaknya yang kelihatan sakit. Setelah ziarah sebentar di makam, keluarga ini meminta tolong didoakan dengan penjaga makam yang juga keturunan Muara Ogan.
Menurut keluarga, Muara Ogan merupakan pahlawan Sumsel yang berani melawan penjajahan Belanda. Beliau memiliki ilmu kanuragan dan sangat menentang penjajahan sehingga beliau sangat dihormati hingga sekarang.










Di Palembang kita bisa menemukan warung terapung yang awalnya saya kira perahu untuk disewakan. Setelah mendekat ternyata merupakan warung nasi dengan beragam masakan. Ada masakan Jawa, Padang, Palembang dan lainnya. Juga kalau kita naik perahu atau speedboat sepanjang Sungai Musi akan melihat rumah terapung yang kalau air surut dia ikut ke bawah, jika pasang ikut pula ke atas.










Usai peringatan HPN (Hari pers Nasional 2010) peserta ditawarkan beberapa alternatif wisata di Palembang diantaranya Musi Tour. Pastinya entah siapa saja yang ikut saya kurang tahu, yang jelas, rombongan saya dan teman-teman adalah kontingen dari Sumatera Utara. Selain mengunjungi Masjid Muara Ogan, kami juga di bawa ke sebuah Pulau legendaris bernama Pulau Kemaro.

















Jumat, Februari 19, 2010

Masuk Tiga Besar

Obsesi merebut peringkat satu di kejuaraan eksibisi tenis meja untuk IKWI Porwanas di Palembang kemaren (8/2/2010) tak berhasil, hanya bisa menempati posisi tiga dan berhak meraih medali perunggu beserta maskot harimau sumatera yang disediakan panitia. Pada babak semi final, tim Riau harus tunduk dengan tim Jogya yang mendapatkan medali perak. Sedangkan medali emas direbut oleh tim NTB. Sebelumnya, pada malam technical meeting, saat panitia setempat memberitahukan kalau hanya satu pertandingan saja yang digelar yaitu partai ganda, kontan saja membuat beberapa kontingen terkejut, termasuk Riau, karena tidak menduga kalau pertandingan hanya dobel saja. sementara single ditiadakan, mengingat waktu dan terbatasnya medali + maskot yang disediakan panitia untuk enam pemenang. 2 emas, 2 perak dan 2 perunggu berikut 6 maskot. Saya yang paling kaget dengan pernyataan itu, karena tim Riau sama sekali tidak mempersiapkan tim ganda. Obsesi saya untuk bisa meraih juara satu langsung sirna, karena tidak begitu yakin bisa bermain dalam partai ganda tanpa latihan sekalipun. Apalagi kemampuan kami berdua tidak seimbang. Tapi apa boleh buat. Panitia setempat sudah membuat keputusan yang tak bisa dibatalkan karena mengingat, menimbang dan seterusnya..(seperti SK aja). Ada peristiwa yang menurut saya lucu ketika tim Kalimantan Timur tak mau bertanding dengan tim Riau untuk menentukan juara tiga. Tim Kaltim berupaya membujuk kami agar jangan mau bertanding. Biar juaranya ganda. Setelah musyawarah dan keputusan panitia serta desakan kontingen Riau harus bertanding, akhirnya Kaltim mengalah dan mau juga bertanding dari pada kalah WO. Mudah-mudahan Porwanas berikutnya di Jawa Timur, kalau masih ada eksibisi saya diberi kesempatan mewakili Riau, akan kembali mewujudkan obsesi yang belum sempat terwujud itu. Amin....














Rabu, Februari 03, 2010

Obsesi Juara Satu




Penyerahan petaka dari wakil gubernur Riau kepada ketua kontingen Porwanas Riau sebagai tanda dilepaskannya secara resmi menuju Palembang. Pelepasan ini juga diiringi beban agar bisa mempertahankan juara umum yang sudah direbut kontingen Riau dua kali berturut-turut saat menjadi tuan rumah 2005 dan Porwanas di Samarinda Kalimantan Timur tahun 2007 lalu.
Sebenarnya sudah untuk kedua kalinya aku ikut tanding tenis meja tingkat nasional walau hanya pertandingan persahabatan atau eksibisi. Dulu, pas Porwanas di Pekanbaru tahun 2005, aku cuma berhasil masuk enam besar alias juara harapan tiga. Sekarang, Porwanas Palembang kembali digelar eksibisi tenis meja untuk IKWI (Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia). Alhamdulillah, aku terpilih mewakili IKWI Riau. Tentunya setelah mengadakan seleksi antar anggota IKWI. Harapanku tentunya to be number one. Aku berusaha meraih itu. Walau tidak seprofesional atlit alias amatiran, aku ingin melengkapi kemenanganku sebagai juara nasional tenis meja. Aku ingat, saat di pondok, aku berhasil meraih juara pertama dalam lomba ini. Setelah itu di Kampus Ciputat, acara Porseni mahasiswa aku juga berhasil menyingkirkan lawan-lawanku utusan dari fakultas yang ada di IAIN (sekarang UIN). Kemudian di lingkungan tempat tinggal, kantor, organisasi, aku juga berhasil menjadi yang pertama dalam lomba ini. Salahkah aku kalau ingin melengkapi gelar kejuaraanku? Mudah2an dalam pertandingan 8 Februari di Palembang nanti. aku bisa menggapai obsesiku itu, paling tidak tiga besar. Amin....

Rabu, Januari 20, 2010

weekend di Alam Mayang



ആഖിര്‍ ലിബുരന്‍ സെകൊലഹ്, സ്ട് ഗന്ഗ് രമായി-രമായി രേക്രീസി ഡി അലം മയങ്ങ, സെബുഅഹ് റെമ്പറ്റ് യന്ഗ് സുകുപ് രേപ്രേസേന്ടടിഫ് ബാറ്റ്

HUT Riau Pos ke 19

17 Januari 2010 lalu, usia harian Riau Pos sudah menginjak angka 19 tahun. Seluruh warga Riau ikut memeriahkan HUT Riau Pos ini dengan komentar2 yang beragam. Semuanya menyambut positif dan menyetujui kalau Riau Pos tetap terdepan dan pertama dibaca. Yang terpenting adalah Riau Pos turut membangun negeri ini (Provinsi Riau) dengan berita2nya. Kami pun (jajaran redaksi) membuat elu-eluan berupa komentar, prestasi selama 2009 selama tiga hari berturut-turut. Mulai Sabtu, Ahad dan Senin. Semoga ke depananya Riau Pos tetap eksis dan makin berjaya.

Untuk mengabadikan momen 19 tahun ini, kami pun foto bersama dengan membentuk angka 19. Semua bergabung, termasuk Pak Rida dan CEO RPG Makmur yang kebetulan masih berada di kantor. Lihatlah senyum ceria kami yang terus optimis memberikan pencerahan bagi negeri ini.