Selasa, Desember 29, 2009

Di-PHK Mamnoor

Tiba-tiba saja Mamnoor berlari sambil menangis keluar rumah mendapatkanku. 

''Mama, mama..putus!'' 

Tentu saja aku heran, apanya yang putus.

''Putus apanya, Nu?'' Tanyaku

''Putus, putus!'' Jawab Mamnoor sambil terus nangis.

''Putus hubungan, ya??'' Candaku di sela tangisnya sambil tertawa. 

''Iya.'' Jawab Mamnoor. Kontan saja jawaban Mamnoor membuatku dan beberapa orang yang mendengarnya tertawa.

''Wah..payah, mama di PHK Nu, nih!'' Candaku lagi.

Mamnoor heran juga memandangiku dan beberapa orang yang mentertawakannya. Sambil terus menangis, Mamnoor mengajakku masuk rumah. Sampai di rumah Mamnoor menunjukkan sesuatu barang yang sudah pecah berkeping-keping, yang ternyata barang itu sebuah bingkai kecil, cenderamata dari walimahan tetangga.

''O..jadi ini yang Nu bilang putus?'' Tanyaku.

''Iya.....''

''Sayang....kalau begini ini namanya pecah, bukan putus,'' jelasku sambil menahan tawa.*** 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

selamat berkomentar