Masjid Muara Ogan tempat makamnya seorang wali Allah di Sumatera Selatan. Di masjid ini ada saja orang (kadang dari luar palembang) yang berziarah di makam Kiyai Muara Ogan. Mereka tak lupa membawa sesaji berupa nasi putih dan telur. Kata penjaga makam, keluarga Ki Muara Ogan, nasi tersebut akan dimakan oleh anak cucu dan kalau berlebih akan diberikan kepada warga sekitar. Mereka yang datang kebanyakan minta didoakan macam-macam. Waktu saya di sana ada sebuah keluarga sambil membawa anaknya yang kelihatan sakit. Setelah ziarah sebentar di makam, keluarga ini meminta tolong didoakan dengan penjaga makam yang juga keturunan Muara Ogan.
Menurut keluarga, Muara Ogan merupakan pahlawan Sumsel yang berani melawan penjajahan Belanda. Beliau memiliki ilmu kanuragan dan sangat menentang penjajahan sehingga beliau sangat dihormati hingga sekarang.
Di Palembang kita bisa menemukan warung terapung yang awalnya saya kira perahu untuk disewakan. Setelah mendekat ternyata merupakan warung nasi dengan beragam masakan. Ada masakan Jawa, Padang, Palembang dan lainnya. Juga kalau kita naik perahu atau speedboat sepanjang Sungai Musi akan melihat rumah terapung yang kalau air surut dia ikut ke bawah, jika pasang ikut pula ke atas.
Usai peringatan HPN (Hari pers Nasional 2010) peserta ditawarkan beberapa alternatif wisata di Palembang diantaranya Musi Tour. Pastinya entah siapa saja yang ikut saya kurang tahu, yang jelas, rombongan saya dan teman-teman adalah kontingen dari Sumatera Utara. Selain mengunjungi Masjid Muara Ogan, kami juga di bawa ke sebuah Pulau legendaris bernama Pulau Kemaro.
Menurut keluarga, Muara Ogan merupakan pahlawan Sumsel yang berani melawan penjajahan Belanda. Beliau memiliki ilmu kanuragan dan sangat menentang penjajahan sehingga beliau sangat dihormati hingga sekarang.
Di Palembang kita bisa menemukan warung terapung yang awalnya saya kira perahu untuk disewakan. Setelah mendekat ternyata merupakan warung nasi dengan beragam masakan. Ada masakan Jawa, Padang, Palembang dan lainnya. Juga kalau kita naik perahu atau speedboat sepanjang Sungai Musi akan melihat rumah terapung yang kalau air surut dia ikut ke bawah, jika pasang ikut pula ke atas.
Usai peringatan HPN (Hari pers Nasional 2010) peserta ditawarkan beberapa alternatif wisata di Palembang diantaranya Musi Tour. Pastinya entah siapa saja yang ikut saya kurang tahu, yang jelas, rombongan saya dan teman-teman adalah kontingen dari Sumatera Utara. Selain mengunjungi Masjid Muara Ogan, kami juga di bawa ke sebuah Pulau legendaris bernama Pulau Kemaro.