Aksi heroik Kak Rinalti (redaktur senior) dalam menyelamatkan bola.
Dalam tiap tim yang jumlahnya lima orang, hanya satu perempuan yang diturunkan. Tampak Novi (tim dar der dor baju biru) siap menyambut bola yang dioper Andez.
Walau pertandingan persahabatan alias persaudaraan, tapi tetap berjuang mati-matian.
Asyik memandang tim lain bertanding. Sementara papa anak-anak sedang memangku Mamnoor yang tertidur lelap.
Ekspresi kemenangan gol pertama oleh Isyam (Pemred Riau Pos yang baru)
Sabtu, 24 Januari 2009, saya ikutan futsal lagi. Sebenarnya futsal Riau Pos 2009 sudah dimulai dua pekan lalu, 10 Januari. Kebetulan saat itu sepupu saya nikah, jadinya nggak bisa ikutan. Sedangkan 17 Januari libur, karena zikir bersama memperingati HUT Riau Pos ke-18. Barulah Sabtu ini dimulai lagi.
Saya bergabung dengan tim ''Si Kecil'' timnya Pemred Riau Pos yang baru, Raja Isyam Azwar. Kalau dilihat dari pemainnya sih, oke banget. Ada harapan dapat Rp10 juta (berharap, boleh dong..). Tapi sayangnya, main tadi tim kami kalah tipis dengan tim ''Dar Der Dor''. Habis, kiper dar der dor, kiper timnas Riau Pos sih. Sangat menguasai gawang. Sulit dibobol. Ya, perjuangan si kecil selalu kandas. Tapi kami berusaha mencuri poin, yang akhirnya berhasil juga mendapat 3 angka. Sedangkan tim dar der dor unggul dua angka.
Tapi ngga apa-apa. Masih banyak waktu. Permainan berakhir menjelang puasa 2009 nanti. Cukup lama, ya. Memang disengaja, kok. Biar setiap
week end punya kegiatan bersama. Setelah enam hari berkutat di kantor, Sabtunya bersantai ria di ajang futsal. Ternyata memang efektif, kok. Bisa mengendurkan syaraf walau ototnya makin tegang. Kan, capek nendang bola ke sana kemari. Malah ada yang harus diurut dan ditandu segala.
Yang jelas, futsal 2009 makin heboh dan rame. Semua divisi ikutan main. Kalau futsal 2008 hanya kami tim redaksi aja yang main. Sekarang divisi iklan, umum dan pemasaran ikut diturunkan. Semua peserta diacak, dan harus bercampur lebur jadi satu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
selamat berkomentar