Rabu, Mei 06, 2009

Mamnoor Mewek



Tadi pagi ada kejadian lucu dari kedua bujangku. Si abang mengganggu adiknya Mamnoor, sehingga Mamnoor menangis. Mungkin rebutan TV. Si adik maunya nonton DVD sedangkan si abang maunya Global TV. Kebetulan si abang sedang libur MDA, karena kelas IV sedang ujian. Si abang mungkin merasa aji mumpung tak sekolah pagi, karenanya dia pengen nonton. Sedangkan si adik sudah siap dengan DVD-nya. Karena si abang tak mau mengalah dan tak peduli dengan tangisan Mamnoor bahkan semakin ngeledek adiknya, si adik jadi geram. Lalu dia mendekati abang sambil emosi, dan secepat kilat menggigit sekuat-kuatnya bagian perut abang. Kontan saja abang menjerit kesakitan. Lalu abang melihat ke perutnya yang digigit, menimbulkan bekas luka dan mengeluarkan darah sedikit. Abang terus meringis menahan sakit sambil mengadukan peristiwa penggigitan oleh adiknya ke Papa Mama yang asyik nonton Tv di kamar.
Adik yang mengetahui dirinya dibicarakan, langsung ke kamar. Setelah dia mengetahui abangnya mengadu, adik tak mau ketinggalan. Dengan bahasanya sendiri (karena belum terlalu jelas) adik mengadu kalau abangnya yang nakal duluan. Sambil memperagakan kepalanya terpukul sama abang. Papa dan Mama langsung saja saling pandang sambil menahan senyum dengan pengaduan Mamnoor itu.
Mungkin Mamnoor menganggap tanggapan kami seakan tidak membelanya, dia kembali mengadu. Kali ini sambil menangis sedih, kalau dia lebih dulu diganggu si abang. Yang membuat lucu itu, ekspresi Mamnoor yang mewek, sedih banget kelihatannya terkesan menghiba. Si abang yang ikut memperhatikan adiknya tak bisa menahan tawa walau setelah itu meringis lagi. Mamnoor memang terlihat lucu, sehingga pagi itu kami dihadiahi ulah Mamnoor yang bikin geli.

2 komentar:

  1. Tak terbayangkan......hehe....

    BalasHapus
  2. Ya Li, ulah Mamnoor tuh emang ada2 aja. Seringnya memang bikin kita gemes. Rasanya Mamnoor nggak usah gede deh, biar bikin kita gemes terus. Soalnya kalau udah gede, nggak bisa diperlakukan bayi lagi, dipeluk, dicium tak henti2 dan seterusnya.

    BalasHapus

selamat berkomentar