Warga Pekanbaru Kamis (7/5/2009) kemarin dihebohkan dengan berita rumah seorang tokoh Riau Tabrani Rab dimolotov. Entah siapa pelakunya dan entah apa pula motifnya. Seperti diakui Ongah (panggilan akrab Tabrani), dia merasa tak ada musuh. Lagi pula peristiwa ini membuat saya geleng kepala. Saya pikir pelakunya hanya cari sensasi saja. Tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba rumah Presiden Riau Merdeka ini dimolotov.
Saya katakan tak ada angin tak ada hujan, sebab, beberapa bulan terakhir ini berita tentang Ongah agak sepi. Pemikirannya yang terkadang nyeleneh, terkesan tidak mempedulikan akibatnya, sehingga ada saja yang tersakiti, bisa jadi itu salah satu penyebabnya. Tapi sampai saat ini belum bisa diketahui, karena masih diusut. Mudah-mudahan bisa dikuak kebenarannya dan kita jadi tahu apa motif sebenarnya.
Untungnya, mantan suami artis Alicia Johar ini tidak berada di rumah. Bahkan sudah tiga bulanan ini beliau tidak menempati rumah berarsitektur India tersebut. Rumah yang tereletak di Jalan Pattimura itu hanya ditunggui oleh stafnya saja.
Intinya dalam tulisan ini, saya yang kebetulan memegang KOran Metropolis tidak menempatkan peristiwa itu sebagai berita yang heboh. Maka, berita tersebut tetap saya letakkan di halaman kriminal biasa. Tidak saya letakkan di halam depan yang notabenenya itu berita besar. Berita yang ditunggu pembaca. Karena itulah saya dipertanyakan dalam rapat tadi, mengapa berita itu dianggap biasa, sementara hampir seluruh harian di Pekanbaru menjadikannya berita besar?
Saya hanya mengatakan, pelemparan itu biasa saja. Tidak berakibat apa pun dengan rumah tersebut. Hanya kaca jendela saja yang pecah tidak menimbulkan api. Saya fikir pelakunya iseng saja, apalagi Ongah sudah tidak tinggal di situ lagi. Tapi ya saya tetap saja dipertanyakan, karena apapun hasilnya yang dimolotov itu rumah seorang tokoh, yang dikenal banyak masyarakat.
Ya, kalau memang itu dianggap besar, kita lihatlah selanjutnya. Apakah terjadi serangan susulan atau hanya segitu saja. Sekarang ini hanya menunggu keterangan polisi, ada apa dibalik peristiwa tersebut.
Baru saja saya mendapat kabar terbaru, kalau sumbu bom molotov tidak dibakar. Artinya, si pelaku sengaja melempar botol tersebut yang berisi minyak tanah bukannya bensin sebagaimana biasa dibuat. Artinya lagi si pelaku memang iseng, tak ada niat untuk membakar. Tapi...bisa jadi juga sih awalnya hanya berupa teror saja yang sesungguhnya mempunyai niat yang besar. Ya, mana tahu saja. Semoga saja tidak, karena kita semua menginginkan kedamaian.
Uus & Keluarga
9 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
selamat berkomentar