Gembira, usai menerima hadiah sepeda gunung.
Salah satu lomba pukul bantal di Semarak Pers 2008. Pemenang utamanya mendapatkan satu unit kulkas.
Mamnoor tak peduli dengan kehebohan sekelilingnya. Yang penting bisa mandi gratis sepuas-puasnya di kolam renang Hotel Aryaduta.
Mamnoor sedang diawasi papa biar mainnya tak jauh-jauh.
Mamnoor siap-siap megang handuk untuk mandi, tapi difoto dulu sama mama.
Tiga ABG (Amak Berlagak Gadis) Riau Pos Grup, Nurizah Johan, Deslina dan Larashati, Pemred Riau televisi.
Foto menjelang lomba tusuk balon. Larashati (bertopi) salah satu pemenangnya.
Sempat-sempatnya minta difoto saat menyaksikan perlombaan.
Mamnoor digendong papa.
Di setiap penghujung tahun, sebuah perusahaan minyak terbesar di Riau dan Indonesia, Chevron Pacific Indonesia (CPI) --dulunya Caltex--- mengadakan acara Semarak Pers bagi wartawan seluruh media cetak dan elektronik yang berdomisili di Pekanbaru. Acara ini disambut hangat insan pers setiap tahunnya. Selain mengikat silaturahmi dengan CPI sebagai mitra kerja wartawan, Semarak Pers ini banjir hadiah. CPI selalu mengerti kebutuhan jurnalis dengan menyediakan hadiah-hadiah yang menarik dan sangat diperlukan.
Semarak Pers 2008 yang berlangsung Sabtu, 20 Desember 2008, digelar di Taman Hotel Aryaduta. Tahun-tahun sebelumnya, Semarak Pers selalu digelar di lapangan terbuka, seperti bumi perkemahan Chevron di Rumbai dan Taman Rekreasi Alam Mayang. Dua tempat yang disebutkan ini, cukup luas dan nyaman. Ternyata di Hotel Aryaduta lebih menarik. Selain rumput hijaunya cukup representatif untuk acara tersebut, juga didukung kolam renang. Karena itu pula, Semarak Pers kemaren, ditambah lomba pukul bantal di atas kolam. Lomba ini belum pernah diadakan, karena, memang tempat yang dipilih tak pernah ada kolamnya.
Suasananya sangat meriah. Setiap tahun ada saja hal yang baru disediakan CPI. Tiga tahun terakhir ini acara diserahkan ke EO (even Organizer) yang terdiri dari anak-anak muda. Kontan saja, anak-anak ini membuat acara lebih hidup dan bergairah.
Selain pukul bantal di atas kolam renang, yang juara pertamanya mendapatkan hadiah sebuah kulkas (wow!), lomba lainnya tusuk balon dengan mata tertutup, merangkak di atas telur yang dibatasi jaring plastik, menembus jaring laba-laba tanpa menyentuhnya, lomba domino, lomba joget, dan lomba mencari teman dari 10 menjadi empat. Ke semua pemenang lomba mendapatkan hadiah yang menarik, lebih dari satu hadiah. Belum lagi door prize nya yang juga heboh, antara lain Laptop dua unit, TV, kulkas, kompor gas plus tabung, sepeda gunung merk Polygon dua unit, dan hadiah hiburan lainnya, seperti USB, kaos dispenser dan lainnya.
Kebetulan, saya mendapat hadiah sepeda gunung. Harganya masih tercantum di sepedanya sebesar Rp1.120.000. Seneng banget. SOalnya anak-anak sangat memerlukannya. Mereka selalu mendesak minta dibelikan sepeda lagi. Sebab, sepeda lama mereka sudah kecil karena badan mereka terus membesar. Kadang-kadang sering juga melihat-lihat sepeda, tapi harganya rata-rata di atas satu juta merk Polygon. Itu pun mungkin termasuk yang paling murah bagi Polygon. Merek lainnya memang ada di bawah satu juta, tapi hati ini cenderung polygon juga. Soalnya memang kuat. Terbukti punya anak-anak sejak kecil sampai sekarang masih bisa dimainkan, termasuk Aqilla. Walau sebenarnya, menurut usia dan ukuran badannya sudah tak pantas lagi menungganginya. Sesekali Qilla tetap saja keliling lingkungan dengan sepeda mininya itu.
Bayangkan saja. Betapa bahagianya anak-anak, mamanya mendapatkan door prize sepeda yang diidam-idamkan. Langsung mereka main sepeda baru secara bergantian, karena ingin mencoba yang baru. Sepeda lama untuk sementara diabaikan.Kebahagiaan mereka juga saya rasakan, apalagi nggak jadi mengeluarkan uang jutaan hanya untuk sepeda.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
selamat berkomentar