Jumat, April 10, 2009

Dari Penang ke Genting


Inilah skyway yang membawa pengunjung ke puncak gunung, di tempat hiburan besar di Malaysia. Pemandangan sekitarnya berupa hutan alam yang bikin pemandangan tambah segar.

Di perjalanan menuju Kuala Lumpur, rombongan kami berhenti sejenak di bengkel untuk perbaikan AC.

(Kami juga menyinggahi tempat wisata Bukit Bendera. Karena sedang diperbaiki, kami hanya bisa berfoto di halamannya saja. Tampak jalan setapak berupa tangga menuju bukit Bendera)


Dari Penang menuju Kuala Lumpur memakan waktu sekitar empat jam naik van. Tujuan kami ke Genting, salah satu tempat wisata (beberapa permainan di Dufan) dan perjudian terbesar di Asia Tenggara yang letaknya di atas puncak gunung. Sebelum ke Genting, kami sempat singgah ke Batu Cadas dan Buki Bendera. Hanya saja di Bukit Bendera tak bisa naik, karena sedang perbaikan. Perjalanan kami lanjutkan langsung ke Genting. Sebelumnya, kami singgah ke sebuah rumah makan Padang untuk makan siang.
Jalan menuju Genting cukup tenang dan nyaman. Jalan terdiri dari dua jalaur. Pemandangan kiri dan kanan sangat indah dan alami. Masih banyak pohon hutan yang tidak ditebang. Makin mendaki cuaca makin terasa dingin. Suasana pegunungan sudah mulai terasa. Tak ingin mata ini berkedip walau sedetik pun, sebab takut melewati indahnya pemandangan. AKhirnya kami sampai juga di kawasan tempat kereta gantung (skyway) berada. Bagi yang ingin langsung menuju puncak gunung (lokasi Genting) dengan mobil bisa melewati jalan yang berliku. Tapi cukup jarang yang melewatinya. Pengunjung lebih suka memarkirkan mobilnya dan menaiki kereta gantung menuju Genting.
Sebenarnya tidak begitu mengerikan naik kereta gantung ini. Apalagi sudah pernah naik di TMII. Namun rasa ngeri itu tetap saja hinggap menyelimuti dada. Bagaimana tidak. Jarak tempuh dari terminal kereta menuju puncak cukup jauh. Lagi pula talinya tidak lurus melainkan mengikuti arah puncak gunung yang menanjak. Dan yang membuat ngeri sebenarnya pemandangan di bawah kereta. Di mana semuanya masih hutan. Jika memandang ke bawah, timbul rasa was-was. Bagaimana kalau jatuh, tentu langsung mati dan susah mencari jasad yang tertimbun hutan.
Untungnya rasa itu bisa dinetralisir dengan candaan teman-teman. Rasanya cukup lama berada di dalam kereta. Setalah sampai, betapa leganya hati ini.
Kami langsung disambut petugas di Genting dan dibawa ke ruang pertemuan. Di sana kami dijelaskan sekilas tentang sejarah Genting dan apa saja yang ada di dalamnya. Setelah itu kami langsung dibawa ke kamar di Genting Hotel. Seperti di Penang, kamar yang kami tempati sendiri-sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

selamat berkomentar